Monday, May 11, 2015

Tes... Tes... Tes...

00:26
12/05/2015
begitu yang tertera pada pojok kanan bawah netbook saya. :D

WAH...
Tengah malam begini, tiba-tiba saya membuka blog saya. dan ternyata sudah hampir 3 tahun saya nyuekkin blog ini :D
Dan entah kenapa kepikir aja ingin mengaktifkan blog ini sama tulisan-tulisan nggak jelas. hahaha
Oh, oke. Kepikirnya bukan malem ini, udah dari kapan tau. Pengen aja punya 1 blog aktif. Dulu punya tapi nggak tau juntrungannya, alias post an yang gaje. dan setelah dibaca ulang malu, dan berakhir blog yang dulu di cuekkin begitu saja sampe lupa email dan pw nya.

Dan akhirnya saya memutuskan blog ini semacam tumpahan isi hati dan pikiran saya mengenai Novel, Film, dan Lagu yang saya denger *ebuset, lebeh bgt kekeke~~
tapi ya semoga. Ingat garis bawah beri bolt dan huruf miring SEMOGA hihihi...
Sudah dulu dengan apa yang ingin saya sampaikan saat ini, jam ini, menit ini, dan setik ini.
Selalu bahagia untuk mereka yang menginginkan kebahagiaan ^_^

Sunday, November 25, 2012

Sistem Komunikasi Massa dan Khalayak, Efek Media Terhadap Individu

Komunikasi massa secara sederhana didefinisikan sebagai komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media masssa pada sejumlah orang. Dengan demikian, peran media massa sebagai penyampai pesan dan sekaligus sumber informasi bagi penerima pesan (khalayak) sangatlah penting.


A. Sistem Komunikasi Massa

DeFleur dan Dennis melihat komunikasi massa sebagai proses. Menurut mereka, terdapat lima tahap yang membentuk proses komunikasi massa, yaitu sebagai berikut.
1. Pesan komunikasi difromulasikan oleh komunikator-komunikator profesional.
2. Pesan komunikasi dikirimkan melalui cara yang relatif cepat dan berkelanjutan melalui pengguna media.
3. Pesan tersebut mencapai khalayak yang besar dan beragam yang memilih media dengan cara selektif.
4. Para anggota khalayak secara individual menafsirkan pesan tersebutdengan cara sedemikian rupa sehingga mereka memahami makna yang kurang lebih sejajar dengan yang dimaksudkan komunikator.
5. Sebagau hasil dari pengalaman memberi makna ini, para anggota khalayak dipengaruhi dalam cara tertentu atau dengan kata lain, komunikasi tersebut memberi pengaruh tersebut.

Komunikator Profesional
Menurut Gamble & Gamble komunikasi massa adalah "The process of transmitting messages that may be processed by gatekeepers before being transmitted to large audience via a channel of broad difussion, such as print, an audio, or a visual medium." Gamble & Gamble juga menyebutkan katrakteristik komunikasi massa sebagai berikut.
1. Mencapai khalayak yang banyak dan tidak diketahui secara personal oleh pengirimnya.
2. Khalayak heterogen (beragam).
3. Menggunakan medium/alat tertentu.
4. Pesan yang dibawanya bersifat publik.
5. Pengirimnya adalah organisasi formal; pesan bukan dihasilkan oleh perorangan.
6. Dikontrol oleh banyak gatekeepers. Para gatekeepers (seperti editor atau redaktur) menyeleksi isi media yang akan disajikan kepada khalayak.
7. Feedback (umpan balik) terbatas.

B. Perbedaan Komunikasi Massa dan Komunikasi Tatap Muka
Secara teknis, ada perbedaan apabila sistem komunikasi massa diperbandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Menurut Elizabeth Noelle-Neuman, terdapat empat tanda pokok dari komunikasi massa yang tidak terdapat pada komunikasi interpersonal, yaitu komunikasi massa :
a. bersifat tidak langsung
b. bersifat searah
c. bersifat terbuka
d. mempunyai publik yang tersebar secara geografis

Adanya perbedaan teknis ini menyebabkan sistem komunikasi massa memiliki karakteristik psikologis yang khas jika dibandingkan dengan sistem komunikasi interpersonal. Hal ini nampak pada (a) pengendalian arus informasi, (b) umpan balik, (c) stimulasi alat indra, dan (d) proporsi unsur isi dengan unsur hubungan.

C. khalayak
Khalayak merupakan prinsip dasar ketiga bagi beroperasinya media massa. 
Katz, Gureviteh, dan Haas (1973) mengidentifikasi lima kelompok kebutuhan dalam hal pengguna media.
  1. Kebutuhan kognitif, seperti kebutuhan untuk dimengerti.
  2. Kebutuhan afektif, untuk memperkuat pengalaman emosional.
  3. Kebutuhan Integratif, untuk memperkuat kepercayaan diri, kredibilitas, dan stabilitas diri.
  4. Kebutuhan untuk memperkuat kontak dengan keluarga, teman, dan dunia luar.
  5. Kebutuhan untuk melepaskan ketegangan.
D. Efek Kehadiran Media Massa (secara fisik)

 
Steven Chaffee menyebutkan ada lima efek media massa dari kehadirannya secara fisik, yaitu :
  • Efek ekonomis
  • Efek sosial
  • Efek penjadwalan kembali kegiatan sehari-hari
  • Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu
  • Efek pada perasaan orang terhadap media
E. Efek Pesan Media Massa
  1. Efek Kognitif
    Komunikasi Massa tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Citra inilah yang mempengaruhi cara kita berperilaku.
  2. Efek Afektif
    Perubahan sikap yang berarti akibat pesan media massa masih menjadi perdebatan dikalangan ahli komunikasi. Sementara Joseph Klapper mengatakan, dalam hubungannya dengan pembentukan dan perubahan sikap, pengaruh media massa dapat disimpulkan pada lima prinsip umum.
  • Pengaruh komunikasi diantarai oleh predisposisi personal, proses selektif, dan keanggotaan kelompok (faktor personal)
  • Faktor-faktor tadi membuat komunikasi berfungsi untuk memperkokoh sikap dan pendapat yang ada selain juga berfungsi sebagai media pengubah.
  • Apabila komunikasi massa menimbulkan perubahan sikap, perubahan kecil pada intensitas sikap lebih umum terjadi daripada "konversi" dari satu sisi yang lain.
  • Komunikasi massa cukup efektif dalam mengubah sikap pada bidang-bidang dimana pendapat orang lemah, misalnya pada iklan komersial.
  • Komunikasi massa cukup afektif dalam menciptakan pendapat tentang masalah-masalah baru apabila tidak ada predisposisi yang harus diperteguh.
     3. Efek Behavioral
         Efek behavioral mengacu kepada perilaku khalayak, pada tindakan dan gerakan yang tampak pada kehidupan sehari-hari meliputi pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku.

itulah rangkuman sistem komunikasi massa dan khalayak, efek media terhadap individu yang sudah saya rangkum ^^

Cr : buku PSIKOLOGI KOMUNIKASI, Nina M. Armando

Pengaruh Sosial

Pengaruh sosial merajuk pada perubahan sikap atau perilaku, sebagai hasil dari interaksi dengan orang lain. Pengaruh sosial juga berpengaruh pada perilaku komunikasi, baik secara individual maupun komunikasi dalam kelompok. seberapa jauh mendalamnya pengaruh sosial terhadap sikap, perilaku, dan komunikasi.

 
A. Tingkatan Pengaruh Sosial
berikut dua perbedaan tingkat penerimaan pengaruh sosial pada tiap individu.
1. Acceptance (Penerimaan)
perubahan yang terjadi dalam batin kita sebagai hasil dari pengaruh sosial disebut dengan penerimaan (accpetance). berikut bentuk-bentuk dari acceptance.
a. Identification (Identifikasi)
b. Internalization (Internalisasi)

2. Compliance
ketika anda mengubah perilaku atau ekspresi dari sebuah sikap, tetapi tidak menerima perubahan tersebut secara utuh maka inilah yang disebut compliance. berikut bentuk-bentuk compliance.
a. Conformity (Konformitas)
b. Obedience (Kepatuhan)

B. Menerima Pengaruh Orang Lain
ada dua alasan atau standar yang dikemukakan para ahli, yaitu :
1. Pengaruh Normatif
Jika pengamatan kita terhadap orang lain memberi suatu pedoman dalam berperilaku (norma) kita mungkin akan terpengaruh untuk meniru tindakan tersebut. standar atau norma sosial yang didapat dari kepercayaan kita terhadap orang lain akan mengarah pada pengaruh normatif. 
2. Pengaruh Informasional 
Terkadang kita mengubah pikiran dan tindakan karena orang lain telah menunjukkan kita cara/jalan yang lebih baik atau mereka memberi informasi yang berguna. Pengaruh informasi ini tidak hanya menghasilkan compliance, tetapi juga acceptance.

C. Bentuk-bentuk Pengaruh Sosial
     memiliki tiga bentuk yaitu :
1. Konformitas
a. pembentukan norma
b. tekanan kelompok
c. faktor-faktor situasi yang mempengaruhi konformitas, penelitian yang dilakukan ASCH dan lainnya menemukan beberapa faktor yang dapat menentukan konformitas, yaitu: (1) ukuran kelompok, (2) kebulatan suara, (3) kohesi kelompok, dan (4) komitmen publik.
d. perbedaan individual yang mempengaruhi konformitas, perbedaannya, yaitu : (1) status, (2) gender, (3) kepribadian, dan (4) budaya.

2. Kepatuhan
Penelitian Milgram lebih lanjut mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan individu untuk patuh dan tidak patuh.
a. sosok berwenang
b. dukungan kelompok 

3. Kekuasaan Sosial (Social Power)
Power didefinisikan sebagai kekuatan dari pemberi pengaruh yang digunakan untuk menyebabkan perubahan sikap dan perilaku seseorang. BERTRAM RAVEN, dkk. mengidentifikasi beberapa tipe power.
a. Reward Power (kekuasaan imbalan)
b. Coercive Power (kekuasaan hukuman) 
c. Legitimate Power (kekuasaan legitimasi)
d. Referent Power (kekuasaan rujukan)
e. Expert Power (kekuasaan ahli
f. Informational Power (kekuasaan informasional)

D. Dampak Kekuasaan
Power tidak hanya berdampak pada sasaran dari pengaruh sosial (yang secara relatif tidak berdaya), tetapi juga berdampak pada si pemberi pengaruh, yang mempunyai power.

1. Dampak terhadap yang tidak mempunyai kekuasaan atau tidak berdaya (Powerless)
Pengaruh dari power terhadap powerless adalah sasaran dapat kehilangan kemampuan dirinya. kebanyakan peran sosial  yang kita miliki membuat kita sekaligus menjadi pemberi pengaruh dan sasaran pengaruh dalam waktu yang berbeda. oleh karena itu, sebagian orang selalu powerful dan powerless.

2. Dampak terhadap yang mempunya kekuasaan (Powerful)
Penelitian menguji adanya "Korupsi kekuasaan" yang telah memperlihatkan bahwa akses kepada power dapat meningkatkan kesempatan untuk menggunakan power dapat meningkatkan kesempatan untuk menggunakan power.

Cr : buku PSIKOLOGI KOMUNIKASI, Nina M. Armando